POROS, KUALA LUMPUR – Sultan Ibrahim Iskandar (64) dari Johor akan naik tahta menjadi Raja Malaysia, pada Rabu (31/1/2024). Sultan Ibrahim akan menggantikan raja sebelumnya, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dari Pahang Tengah.
Sebagai informasi, raja di Malaysia ditunjuk secara bergiliran selama lima tahun sekali. Penunjukan ini mewakili negara bagian di negara setempat. Tradisi lengser kekuasaan ini sudah dilakukan sejak Malaysia merdeka dari Inggris pada 1957 silam. Lalu, siapakah sosok Sultan Ibrahim Iskandar?
Dilansir dari Metro Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar lahir pada 30 Juni 1984 di Johor Bahru. Wilayah ini berbatasan dengan Singapura. Ia merupakan putra sulung dari Sultan Ibrahim dan Ratu Johor, Raja Zarith Sofiah Almarhum Sultan Idris Shah.
Sultan Ibrahim pernah menempuh pendidikan di Sekolah Sri Utama dan Sekolah Dasar Nasional St. Joseph. Ia kemudian melanjutkan studinya di Hale School, Perth, Australia, pada tahun 1999 hingga akhir tahun 2002. Selanjutnya, ia menjalani pelatihan militer sebagai Perwira Kadet di Akademi Militer India (IMA), pada 2003 hingga 2004.
Sultan Ibrahim akan menggantikan raja sebelumnya, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dari Pahang Tengah.
Sebagai informasi, raja di Malaysia ditunjuk secara bergiliran selama lima tahun sekali. Penunjukan ini mewakili negara bagian di negara setempat. Tradisi lengser kekuasaan ini sudah dilakukan sejak Malaysia merdeka dari Inggris pada 1957 silam.
Lalu, siapakah sosok Sultan Ibrahim Iskandar? Dilansir dari Metro Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar lahir pada 30 Juni 1984 di Johor Bahru. Wilayah ini berbatasan dengan Singapura. Ia merupakan putra sulung dari Sultan Ibrahim dan Ratu Johor, Raja Zarith Sofiah Almarhum Sultan Idris Shah.
Sultan Ibrahim pernah menempuk pendidikan di Sekolah Sri Utama dan Sekolah Dasar Nasional St. Joseph. Ia kemudian melanjutkan studinya di Hale School, Perth, Australia, pada tahun 1999 hingga akhir tahun 2002. Selanjutnya, ia menjalani pelatihan militer sebagai Perwira Kadet di Akademi Militer India (IMA), pada 2003 hingga 2004. Karena karirnya cemerlang di bidang militer, pada Minggu (1/8/2010), Sultan Ibrahim dianugerahi gelar Baret Hijau Kehormatan dari Kelompok Operasi Khusus Malaysia (GGK). Gelar tersebut diberikan atas kiprah kepemimpinan dan sumbangsih pemikiran Sultan Ibrahim dalam meningkatkan kemampuan GGK. Ia dinobatkan sebagai Raja Muda Johor pada 8 April 2006. Ia kemudian dinobarkan sebagai putra mahkota atau Tunku Mahkota Johor pada Kamis (28/1/2010). Pada Jumat (24/10/2014), Sultan Ibrahim menikah dengan Che’ Puan Mahkota Khaleeda Johor di Istana Bukit Serene, Johor, Malaysia. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak yaitu Tunku Khalsom Aminah Sofiah, Tunku Iskandar Abdul Jalil Abu Bakar Ibrahim, Tunku Abu Bakar Ibrahim, dan Tunku Zahrah Zarith Aziyah.
tidak seperti raja Malaysia lainnya, Sultan Ibrahim adalah sosok pemimpin yang relatif terbuka dengan politik.
Selain itu, Sultan Ibrahim dikenal dekat dengan rakyat dan pernah mengadakan beberapa acara seperti konvoi sepeda motor dengan nama acara Program Kembara Mahkota Johor, dilansir dari New Straits Times Malaysia. Konvoi moge atau sepeda motor dengan daya pacu tinggi ini diadakan setiap tahun sejak tahun 2001.
Tak hanya sebagai ajang bersosialisasi, kegiatan ini sekaligus dimanfaatkan sebagai wadah untuk melaksanakan berbagai proyek kesejahteraan di 10 distrik negara bagian Johor. Sultan Ibrahim memiliki ketertarikan yang besar di bidang olahraga, terutama polo. Ia juga gemar bermain tenis dan ikut serta dalam olahraga berlayar, menembak, dan terjun payung.
Di sisi lain, Sultan Ibrahim merupakan raja di negara bagian pertama yang mempunyai surat izin mengemudi resmi untuk mengendarai kereta api.
Lisensi mengemudikan kereta api ini didapatkan karena Sultan Ibrahim pernah melaksanakan manuver meja putar lokomotif seberat 86 ton.
Penulis : Red