POROSJAMBIMEDIA.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara usai negaranya mendapat serangan dari Iran. Netanyahu mentebutkan pihaknya sudah melakukan pencegahan serangan Iran ke negaranya.
Sebelumnya Iran disebut mengirimkan lebih dari 200 misil dan drone ke berbagai titik di Israel pada Sabtu malam atau Minggu dini hari.
Serangan ini kemudian diintersepsi oleh system pertahanan anti-roket Israel, dan juga oleh pesawat jet tempur Yordania karena serangan tersebut melintas di wilayah udara Yordania.
Militer Israel mengklaim serangan Iran ini hanya merusak beberapa pangkalan militer mereka, dan tidak ada korban jiwa dari serangan tersebut.
Berbagai pihak telah merespons serangan ini. Dewan Keamanan PBB menyatakan akan menggelar rapat darurat, demikian pula dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Amerika Serikat sebelumnya pada pekan ini menyatakan akan membantu Israel menghadapi serangan dari Iran.
Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam keterangan resmi mengatakan serangan ini merupakan balasan atas kejahatan Zionis serta balasan atas serangan Israel ke Kedubes Iran di Damaskus, serta pembunuhan atas komandan dan penasehat militer mereka di Suriah.
Sebelumnya, Iran bersumpah akan membalas serangan Israel yang menggempur Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Menteri Luar Negeri, Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak usai serangan Israel tersebut.
Amir-Abdollahian menegaskan akan ada konsekuensi dari tindakan ini pada rezim Zionis dan perlunya tanggapan serius dari komunitas internasional terhadap tindakan tersebut.
Serangan Israel ke Damaskus menyebabkan 11 orang meninggal. Mereka di antaranya sembilan warga Iran, dua warga Suriah, dan satu warga Lebanon. Dua di antaranya merupakan komandan pasukan elite di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Serangan Israel ini juga terjadi saat pasukan masih melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Imbas insiden itu, lebih dari 32 ribu orang meninggal.
Penulis : Red