Terobosan Menkop Budi Arie Koperasi Bangkit, Siap Serap Susu Lokal

- Redaksi

Sunday, 17 November 2024 - 09:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

POROS, BANDUNG — Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie mencanangkan program koperasi bangkit untuk terlibat dalam program makan bergizi gratis (MBG). Koperasi di bawah kepemimpinan Budi Arie diharuskan bisa berperan, bermanfaat dan terlibat dalam proses hilirisasi.

“Koperasi Bangkit harus terlibat dalam proses hilirisasi. Saya ingin memastikan GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) siap dalam program makan bergizi gratis (MBG),” ungkap Menkop Budi Arie saat mengecek kesiapan GKSI untuk program MBG, di Jawa Barat, Kamis (15/11/2024).

Sebagaimana diketahui, peternak susu lokal akhir-akhir ini mengeluhkan minimnya penyerapan susu ke dalam industri. Justru menurut Menkop Budi, bukan kekhawatiran yang harus dimunculkan tapi bagaimana memunculkan terobosan dan inovasi baru agar dapat memperluas pangsa pasar susu.

“Ini Golden Time, ini eranya koperasi bangkit. Kementerian Koperasi, akan berkomunikasi dan bersinergi dengan kementerian lain dan juga banyak pihak untuk bersama-sama mendukung target swasembada pangan, khususnya susu,” tutur Menkop Budi.

Di sisi lain pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi, berkomitmen untuk memastikan penyerapan produksi susu lokal terutama dari koperasi dapat berjalan dengan baik. Meski begitu Menkop Budi Arie menekankan pentingnya para peternak sapi perah dan pengelola koperasi susu untuk memastikan kualitas susu yang dihasilkan terjamin.

Menteri Koperasi pun memastikan bahwa penyerapan produksi susu lokal, terutama dari koperasi, akan terserap dengan baik. Apalagi, kata Menkop Budi, terdapat program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo yang menyasar 15 juta penerima manfaat.

Baca Juga :  Awal April ini Jokowi dijadwalkan Kunker Ke Jambi dan beberapa Daerah

“Tidak perlu khawatir soal pasar, kan sudah diciptakan dengan adanya program MBG ini, kita akan amankan produksi susu dalam negeri untuk kebutuhan MBG,” tegas meyakinkan Menkop Budi.

Sehingga Menkop Budi Arie menegaskan kepada peternak susu lokal untuk jangan khawatir jika produk susu lokal tidak terserap. Justru yang harus diperhatikan, kata Menkop Budi Arie, adalah soal kualitas dan harga susu lokal.

Berdasarkan data GKSI, rata-rata produksi harian susu segar mencapai 1,23 juta liter per hari. Sementara kebutuhan untuk memenuhi program MBG sekitar 3 juta liter per hari. Artinya, terdapat gap yang harus dipenuhi oleh peternak atau koperasi susu nasional dengan meningkatkan produktivitas susu sapi perah.

Disisi lain Menkop Budi Arie menyadari bahwa upaya peningkatan produktivitas susu terkendala beberapa hal seperti jumlah sapi yang terus berkurang. Sebelum kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) terjadi, populasi sapi sebanyak 239.196 ekor, namun kini populasi sapi perah hanya tersisa 214.878 ekor.

Merespons hal itu, Kemenkop akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak sapi di Indonesia. Bahkan Menkop Budi Arie juga akan langsung menyampaikan permasalahan ini kepada Presiden Prabowo Subianto agar muncul kebijakan afirmatif.

Baca Juga :  KBRI Kairo Bertemu KADIN Fayoum Bahas Peluang Peningkatan Investasi dan Bisnis Bilateral

Menteri Koperasi juga berpesan agar GKSI dapat mengembangkan inovasi produknya agar memiliki nilai tambah lebih sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. Diakui untuk saat ini, kata Menkop Budi, hilirisasi produk susu oleh GKSI sudah cukup baik namun diperlukan penjaringan potensi pengembangan produk susu yang masih terbuka lebar.

Ia juga berpesan agar koperasi harus terlibat dalam program hilirisasi susu jika memang produk turunan susu sudah banyak digemari konsumen, seperti keju, yogurt, mozarella dan lainnya. Hilirisasi ini dinilai akan memberikan nilai tambah.

Sekretaris GKSI Unang Sudarma mengatakan permasalahan yang dihadapi oleh peternak sapi perah yang paling umum terjadi adalah sulitnya menjaga tingkat kesegaran dan kualitas susu karena harus disimpan dalam ruang pendingin pada suhu 4 derajat.

Selain itu peternak juga terkendala oleh lambannya proses regenerasi akibat minat generasi muda yang semakin berkurang untuk beternak. Mayoritas generasi muda lebih tertarik untuk bekerja di sektor formal. Selanjutnya masalah kekurangan sapi perah menjadi persoalan utama sehingga produktivitas susu sapi perah sulit ditingkatkan.

“Kami harap Pak Menteri (Budi Arie Setiadi) berkenan memperjuangkan dan menghadapi tantangan susu lokal untuk kami semua,” kata Unang.

Sumber Berita : Atdag kairo, mesir.

Berita Terkait

Profesor Pisang dari Indonesia hanya lulusan SMP tapi disegani oleh ilmuwan dunia
Prediksi harga kopi Melambung tinggi 2025
Sekolah Indonesia Cairo Menyemarakkan World Children Festival 2024 di Mesir.
Jake Paul : “Tyson adalah inspirasi bagi kita semua”
KBRI Kairo Dorong Peningkatan Ekspor dan Investasi Indonesia di Mesir
Prof. Uli Kozok: “Bahasa Daerah Terancam Punah”
Imbauan Matikan Ponsel dan Laptop karena Radiasi Kosmik ternyata HOAX
Alumni Al Azhar (YPKA) Salurkan Dana Beasiswa untuk Mahasiswa RI di Mesir

Berita Terkait

Thursday, 19 December 2024 - 14:15 WIB

GERAK CEPAT, LAM-SAK REALISASIKAN PROGRAM REVITALISASI PETILASAN LELUHUR

Sunday, 15 December 2024 - 15:38 WIB

LAM PROVINSI JAMBI KOMITMEN REVITALISASI PETILASAN SEBAGAI IDENTITAS SEJARAH

Sunday, 15 December 2024 - 08:15 WIB

LAM PROVINSI JAMBI GELAR RAKERDA III TH 2024

Friday, 13 December 2024 - 21:00 WIB

Omnibus Law – Menyederhanakan Regulasi, Mendekatkan Pemerintah pada Masyarakat

Wednesday, 11 December 2024 - 19:13 WIB

Innalillahi, Pelantun lagu Abangku jauh Nurdi Abdullah menghembuskan nafas terakhir

Friday, 6 December 2024 - 22:51 WIB

Gemparkan Masyarakat kerinci…!!Penemuan M4y4t Perempuan berinisial EJ (45) di Desa Lolo Gedang 

Friday, 6 December 2024 - 13:59 WIB

Sang Penulis Naskah Kuno Kerinci, Nītisārasamuccaya

Wednesday, 4 December 2024 - 19:40 WIB

Seluruh Pemda Raih Zona Hijau pada Penilaian Pelayanan Publik 2024, Ini Catatan Ombudsman

Berita Terbaru

seni dan budaya

GERAK CEPAT, LAM-SAK REALISASIKAN PROGRAM REVITALISASI PETILASAN LELUHUR

Thursday, 19 Dec 2024 - 14:15 WIB

Advertorial

Pj. Bupati Asraf Resmi Membuka TLTD IV Kwartir Cabang Kerinci Tahun 2024

Wednesday, 18 Dec 2024 - 20:49 WIB

Advertorial

Sambut Dubes India, Gubernur Al Haris Buka Peluang Kerja Sama

Wednesday, 18 Dec 2024 - 15:32 WIB