Author: Vebby Angeli, Mahasiswi Prodi Ilmu Politik, Universitas Jambi.
Porosjambimedia.com,Jambi— Dalam beberapa tahun terakhir, praktik korupsi di Indonesia semakin meluas. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan dana desa yang sebenarnya diharapkan dapat menjadi pijakan utama bagi kemajuan masyarakat, namun sayangnya sering disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sering kali disalahgunakan, padahal seharusnya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
Reformulasi: “Pandangan sebagian orang yang mengabaikan tujuan baik dari penggunaan dana negara adalah dengan pendekatan ‘jika ada proyek, berikan dana’. “Namun, di tengah kegelapan praktik korupsi, ada sedikit sinar harapan yang berasal dari Desa Pendung Talang Genting, atau lebih terkenal dengan sebutan Pentagen.
Desa ini di Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi, telah menunjukkan bahwa dengan transparansi, gotong royong, serta pengelolaan anggaran yang bijaksana, desa dapat berkembang tanpa membengkakkan beban keuangan negara. Pentagen bukan sekadar tentang pariwisata, tetapi juga mengenai memberdayakan masyarakat demi mencapai kemajuan yang berkelanjutan.Desa Pentagen punya latar belakang sejarah yang panjang, terkait erat dengan perjuangan dan ketahanan komunitas setempat. Sejak zaman pra-kolonial hingga pasca-kemerdekaan, desa ini terus mengalami perkembangan yang signifikan. Kini, berkat keberanian dan inovasi dari BUMDes, mereka berhasil mengubah rawa yang sebelumnya tidak terpakai menjadi “embung desa” yang memberikan manfaat bagi pertanian dan budidaya ikan. Embung ini dengan daya tariknya berhasil memikat pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam sambil bersantai di atas perahu dayung.desa-desa wisata di Indonesia biasanya menarik perhatian dengan pemandangan alamnya. namun, Pentagen menarik perhatian dengan kekayaan sumber daya manusianya. Mereka tidak hanya membuka kesempatan bagi pariwisata, tetapi juga memberikan peluang pekerjaan kepada kaum muda lewat berbagai inisiatif kreatif.
Dari kerajinan tangan sampai kuliner khas desa, semuanya diurus dengan baik oleh warga. Bahkan, mereka bersatu membentuk organisasi POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata Pertiwi) yang berkomitmen menjaga perkembangan desa wisata ini dengan berlandaskan nilai-nilai kejujuran dan keberlanjutan. kita mungkin bertanya-tanya, bagaimana sebuah desa yang berada di pelosok bisa berhasil meski menghadapi banyak keterbatasan? hal ini tentu saja disebabkan oleh pemahaman mereka bahwa pengelolaan yang transparan dan melibatkan partisipasi semua pihak menjadi kunci utama yang mendukung kesuksesan desa tersebut. semua elemen desa dilibatkan dalam setiap langkah perencanaan dan pengerjaan, sehingga menghasilkan rasa kepemilikan terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan.walaupun dihadapkan dengan banyak tantangan, terutama dalam hal teknologi dan keterbatasan sumber daya manusia, mereka tetap bertekad untuk terus berinovasi.
Desa Pentagen dipilih sebagai salah satu dari 50 desa wisata paling baik di ADWI 2022, menunjukkan bahwa meskipun tidak semua staf desa memiliki latar belakang pendidikan tinggi, mereka mampu mengoptimalkan potensi lokal dengan baik.dengan adanya e-commerce dan laman web yang dikelola sendiri, Pentagen turut membuktikan bahwa pada zaman digital ini, desa juga mampu menyesuaikan diri. mereka tidak hanya bergantung pada bantuan keuangan pemerintah, melainkan juga mendorong perkembangan sektor ekonomi kreatif yang digarap langsung oleh warga setempat.
Inilah yang harus kita pertimbangkan: walaupun dana desa diperoleh dari sumbangan masyarakat, itu bukan berarti boleh dimanfaatkan dengan tidak beretika.karena dana desa punya potensi besar untuk memberdayakan warga jika dikelola secara terbuka dan melibatkan semua lapisan masyarakat. tak hanya dalam bidang pariwisata, melainkan juga dalam sektor-sektor lain yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. saat anggaran desa dioptimalkan, buahnya tak hanya dari pembangunan fisik desa, tapi juga dari pertumbuhan ekonomi serta keberlanjutan sosial yang memberikan manfaat kepada semua orang. pastinya, terdapat banyak desa di Indonesia yang masih menghadapi masalah dalam pengelolaan dana desa yang tidak transparan. namun nako, desa Pentagen kasempet mengajari kitu yen pendidikan tinggi henteu iyeuh syarat absolut pikeun bisa ngolah anggaran jeung apik maksudnya desa pentagen mengajarkan kita bahwa pendidikan yang tinggi bukanlah syarat yang mutlak untuk bisa mengelola anggaran secara efektif. yang paling utama yakni memiliki niat yang tulus, semangat untuk menciptakan hal baru, serta keterampilan bekerja sama dalam mengembangkan desa.
Ayo kita belajar dari kisah sukses Desa Pentagen. dengan semangat kebersamaan, transparansi, dan komitmen untuk kemajuan desa, tiada yang tak mungkin bagi desa-desa lain di Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih cerah. semoga desa-desa lain dapat terinspirasi oleh Pentagen dan menggunakan dana desa untuk kebaikan yang lebih luas.
Jangan sampai dana desa menguap begitu saja tanpa jejak, Ayo kita pastikan uang rakyat dipergunakan dengan baik demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Penulis : Vebby
Editor : Hesty