POROS, SUNGAI PENUH – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sungai penuh Menggelar debat publik untuk para calon wali kota dan wakil wali kota Sungai penuh dalam rangka Pilkada Serentak 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Mahkota Sungaipenuh dan diikuti oleh lima pasangan calon yaitu (1) Alfin – Azhar (2), Ahmadi – Ferry (3), Alvia Santoni – Lendra (4), Fikar Azami – Asma Ismail (5) dan Pusri – Mulyadi Yakuop.
Namun durasi waktu jawab yang diberikan kepada para kandidat dalam debat ini menjadi sorotan publik dan menarik perhatian media, dan dinilai tidak Profesional.
dalam debat Cawako dan Cawawako Sungaipenuh ini hanya diberikan waktu 1 menit untuk menjawab pertanyaan dari paslon lain.
“Iya, waktu jawab sangat singkat ini membuat debat kandidat tidak optimal karena keterbatasan waktu yang diberikan,” kata Ari salah seorang warga Kota Sungaipenuh.
Selain waktu, Media yang akan meliput debat kandidat juga di batasi oleh KPU Kota Sungaipenuh. Dimana mereka hanya mempersilahkan satu kandidat satu Media yang boleh masuk.
“Sudah puluhan tahun saya menjadi jurnalis, baru kali ini Media tidak di perbolehkan masuk ke ruangan debat kandidat dan hanya Media dari kandidat saja, tapi cuma satu Media saja,” ujar Fahdi salah seorang jurnalis senior Kerinci – Sungaipenuh.
Ia menyebutkan debat ini merupakan bagian dari amanah PKPU Nomor 13 Tahun 2024, yang mengharuskan KPU untuk menyelenggarakan debat publik sebagai media untuk memaparkan visi dan misi paslon wako dan wawako Sungai penuh.
“Jika Media dibatasi dan waktu yang diberikan terbatas, membuat masyarakat kurang memahami visi dan misi yang disampaikan oleh kandidat,” ungkapnya
Bahkan CEO Indojatipos.com, Riko virmando mempertanyakan soal tidak disediakannya ruang konferensi Pers oleh pihak penyelenggara (KPU Kota Sungai Penuh)
“Ruang konferensi Pers juga tidak disediakan, kenapa?” Sebut Riko.
Terpisah mantan ppk Sungai Penuh, ardie wiranata turut mengkritik kinerja KPU Kota sungai penuh. Menurutnya, debat kandidat ini merupakan agenda nasional, yang semestinya semua masyarakat wajib mendapatkan informasi, untuk itu mestinya harus ditayangkan di chanel Tv dan juga Radio swasta.
“Aneh sekali menurut saya cara kerja KPU Kota Sungai Penuh kali ini, rasanya ada yang janggal. Selain masyarakat terbatas mendapatkan informasi untuk menyaksikan secara lansung di chanel TV dan Radio”
Dirinya menambahkan, agar pihak KpU transfran dalam menjalankan tahapan, dan melakukan kordinasi dengan baik bersama LO setiap kandidat.
“Kalau sudah beginikan, semuanya jadi kecewa dengan cara kerja KPU Sungai penuh.Karena tidak edukasi dan pendidikan politik yang bisa diserap masyarakat. Kita menduga ini sudah setting, agar salah satu paslon tidak terpojokkan” Tandas nya
Hal senada juga disampaikan oleh Awak Media Kerinci Sungai penuh.
“Aneh sekali, tujuan debat selain untuk menyampaikan visi dan misi, Debat juga sebagai ruang untuk memperdebatkan visi misi Paslon, ini bukan debat namanya, ini seperti ajang silaturahmi dengan KPU” sebut nya.
Sebelumnya, Mitra Porosjambimedia.com CEO Indojatipos.com Riko virmando mengatakan sudah mengkonfirmasi soal ini ke pihak penyelenggara, namun tidak ada jawaban.
Penulis : Tim Redaksi