POROS, Sungai Penuh – Bantuan dari pemkot Kota Sungai Penuh menuai polemik di kalangan masyarakat Desa Paling Serumpun, Hamparan Rawang, ( 04/01/24 ).
menyusul bencana banjir yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Tiga desa yang terkena dampak terparah adalah Desa Paling Serumpun, Desa Tanjung Muda, dan Desa Tanjung.
Sejumlah warga Desa Paling Serumpun menganggap pemerintah, khususnya Wali Kota Sungai Penuh, bersikap tidak adil dalam pembagian bantuan.
Menurut keterangan Nangguk Sera, seorang warga Desa Tanjung Kersik, “Saya juga korban banjir, rumah saya terendam, pekerjaan tak bisa dilakukan dan sekarang tinggal di rumah tetangga yang lebih tinggi. Tetapi mengapa desa sebelah mendapat bantuan sementara kami di Desa Paling Serumpun, Tanjung Kersik tidak mendapat? Mana keadilan dari desa dan pemerintah kota Sungai Penuh untuk kami korban banjir?”
Upaya konfirmasi kepada Wali Kota Sungai Penuh melalui Facebook belum mendapat tanggapan.
Akibat perasaan diperlakukan tidak adil ini, warga telah memblokir akses jalan menuju Desa Tanjung dan Desa Tanjung Muda sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Kota Sungai Penuh. Sementara itu, Wali Kota Sungai Penuh dan rombongannya sedang memberikan bantuan di Desa Tanjung, meninggalkan masyarakat Desa Paling Serumpun dalam ketidakpastian dan kesulitan.
Team.