Porosjambimedia.com, Kerinci – Sampai saat ini seluruh elemen di Tigo Luhah Semurup (TLS), Lembaga Adat, Persatuan Pemuda Tigo Luhah Semurup (PP-TLS), karang taruna dua puluh dua (22) Desa, Forum Kepala Desa Kecamatan Air Hangat dan Air Hangat Barat, Aliansi Mahasiswa Semurup Bersatu secara bersama-sama bahu membahu memberikan sumbangan kemanusiaan atas nasib yang menimpa ibu satariah dan keluarga yang merupakan Korban eksekusi rumah hasil bantuan Baznas.
Selain itu, Besok, (Sabtu, 15 Juni 2024) Karang taruna Desa Balai bersama Bumdes Desa Balai “KARAMENTANK ” akan menggelar acara Donasi untuk ibu satariah yang bertempat di Depan Balai Adat Tigo Luhah Semurup (Desa Balai).
“Insya allah.. besok pagi lewat Bumdes KARAMENTANK akan kita gelar acara penggalangan dana untuk membantu ibu satariah ” ungkap leo, Ketua karang taruna Desa balai
Disisi lain, Kepala Desa Balai Zori Arsil hadi mendukung penuh adanya aksi solidaritas masyarakat Tigo Luhah Semurup khususnya lewat Donasi penggalangan dana untuk ibu satariah.
“Kita dukung penuh, karena Ini atas dasar peri kemanusiaan. Membantu sesama kita yang sedang dalam kesusahan dan kesedihan ” ungkap kades Desa Balai.
Untuk diketahui, ada beberapa alasan ditundanya eksekusi rumah ibu satariah di Desa balai, Kecamatan Air Hangat oleh pihak Polres kerinci. diantaranya karena keadaan saat akan dilakukan eksekusi tidak begitu kondusif.
“Saya tidak akan mengizinkan anggota saya (polisi) bentrok dengan masyarakat. Sedikitpun saya tidak mau masyarakat tergores” kata Kabag Ops. Polres Kerinci dengan tegas.
Selain kondisi yang pada saat itu tidak begitu kondusif, juga adanya perundingan kabag Ops. Polres Kerinci, Komp. Sampe Nababan dengan pemerintah Desa Balai, Pemuda Tigo Luhah Semurup dan para cendekiawan yang ada saat itu. yang mana hasil perundingan tersebut menyimpulkan akan dilakukan penggalangan dana oleh seluruh Elemen yang ada di Tigo Luhah Semurup untuk membantu meringankan beban ibu satariah dan keluarga nya, sebelum nantinya dilakukan eksekusi ke tiga.
Suasana kala itu berakhir dramatis, Ibu satariah bersama masyarakat saat itu menangis haru atas kebijaksanaan Kompol. Sampe Nababan yang rela mempertaruhkan jabatannya dan memutuskan untuk menarik mundur anggota nya dan Alat berat yang akan melakukan eksekusi.
Penulis : Red