Porosjambimedia.com – Remaja berinisial JND mengakui telah membunuh satu keluarga yang beranggotakan lima orang di di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pelaku yang masih berusia 16 tahun itu membunuh lima orang sekaligus yang terdiri atas ayah, ibu, dan tiga anaknya tersebut pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Kelima orang yang dibunuh JND tersebut antara lain ayah bernama Waluyo, istrinya Sri Winarsih, kemudian ketiga anak pasutri tersebut masing-masing berinisial RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).
Adapun pelaku JND diketahui pernah menjalin asmara dengan korban RJS. Namun, hubungan asmara keduanya kandas lantaran tidak direstui orang tua sang gadis.
Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Supriyanto mengatakan pelaku JND tidak hanya membunuh kelima orang tersebut, tetapi juga melakukan perbuatan asusila terhadap dua mayat korban.
“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa, setelah itu ditinggalkan,” kata Supriyanto seperti dikutip dari Tribun Kaltim, Rabu (7/2).
Ihwal aksi pemerkosaan yang dilakukan JND terhadap mayat mantan pacarnya dan ibunya itu pun diakui oleh pelaku saat diinterogasi polisi.
Dilansir dari Tribunnews.com, pengakuan pelaku JND saat dinterogasi tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, pelaku JND tampak tengah ditanyai oleh dua pria yang diduga polisi terkait dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukannya.
Adapun petikan pernyataan JND saat diinterogasi polisi yakni sebagai berikut:
“Leher juga?” tanya polisi.
“Kepala dua kali,” jawab JND yang tampak lemas.
“Semangat, eh jangan lemas begitu,” ucap seorang perempuan.
“Kepala empat kali kali ya,” kata pelaku.
“Kamu buka kelambu langsung kamu tebas gitu?” tanya polisi tegas.
“Iya lima kali kepala,” jawab Junaedi.
Lalu, di sela-sela proses introgasi tersebut, pelaku JND sempat menyandarkan kepalanya ke meja.
“Berarti si R yang terakhir kamu bunuh?” tanya seorang perempuan.
“Iya,” jawab JND lemas.
Selanjutnya, pelaku JND membuat pengakuan mengenai pemerkosaan yang sempat dilakukannya terhadap mayat mantan kekasihnya RJS dan ibunya. Hal tak senonoh itu dilakukan pelaku secara bergantian.
“Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?’ tanya seorang perempuan lagi.
“Iya,” kata Junaedi.
“Yang dibunuh R dulu apa mamahnya?” tanya lagi polisi.
“Mamahnya,” jawab Junaedi.
“Berarti balik lagi ke kamar (mamahnya untuk memperkosa),” kata polisi yang kemudian dibenarkan oleh pelaku JND.